Pertemuan Dalam Kegelapan

Karina
2 min readApr 30, 2021

--

”Pernahkah kau berharap bahwa saat kau terbangun, seketika gelap dan tidak pernah terang lagi? Aku memiliki perasaan aneh ini, bahwa itu adalah hal yang baik, agar semuanya berakhir. Seperti tiba-tiba terbebas dari segalanya. Tidak ada keinginan. Tidak ada keharusan. Kegelapan yang tak terbatas. Tidak ada kemarin. Tidak ada hari ini. Tidak ada besok. Tidak ada,” bisik si Gadis halus, dan itulah yang si Gadis katakan di hari kegelapan mendekapnya terlalu erat.

Harapan itu berbalas ketika suatu pagi si Gadis berada di atap sebuah gedung seorang diri. Dengan gesture tenang memejamkan matanya dan tersenyum begitu manis selaku sambutan hangat kepada kegelapan yang begitu didambakannya.

Si Gadis ingin tiada, dan begitulah caranya tiada, setidaknya di dunia ini.

"Carilah aku di dalam kegelapan, dan kita akan berjumpa lagi."

Carilah aku di dalam kegelapan, dan kita akan berjumpa lagi, suara si Gadis bergema entah dipantulkan oleh apa.

Itu adalah janji yang amat magis. Maka ia melepaskan kacamatanya, mengerjap pelan dalam usaha membiasakan penglihatannya. Dunia begitu buram, gumamnya. Rasanya ia hanya memandangi sebuah kanvas raksasa di mana seseorang sengaja membuat gelembung-gelembung semburat berwarna-warni yang membosankan sejauh ia memandang. Dan dunia inilah yang begitu ingin ia tinggalkan.

Ia menghela napas dalam. Kali ini dunia begitu kedap sehingga hela napas terdengar seolah sebuah tong besar dipukulkan tepat di telinganya yang sanggup menggoyahkan tubuhnya, namun ia tangguh mematung di ujung atap dalam ketenangan yang misterius. Ia memejamkan mata diiringi senyum kecil di wajahnya dengan keyakinan bahwa ia hanya terlelap sebentar dengan posisi berdiri tegap yang aneh, kemudian terbangun untuk mendapati si Gadis menunggunya di suatu tempat di dalam kegelapan, dan selalu menunggunya, untuk mereka saling menyambangi kembali di dalam kegelapan yang damai.

Karina

1 Mei 2021

--

--

Karina
Karina

Written by Karina

Menulis adalah bekerja untuk keabadian.

No responses yet